MAKALAH
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Semangat Nasionalisme Bangsa Indonesia
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
Dosen
Pengampu Drs. Adang Heriawan, M.Pd.
Nama : Popi Amalia
NIM
: 2225140620
Kelas
: 3A
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
Kata Pengantar
Tiada
kata yang paling indah selain mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur
kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan segala nikmat, berkah dan rahmat
serta hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengaruh Globalisasi Terhadap Semangat
Nasionalisme Bangsa Indonesia”. Dalam
penyusunan makalah ini,
semua yang penulis lakukan tidak lepas dari doa dan dukungan beberapa pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan makalah
ini.
Akhir kata,
besar harapan penulis semoga makalah
ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pihak-pihak yang terkait.
Serang,
Desember 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
B. Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini
C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme Bangsa
Indonesia
D. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dapat mempengaruhi kehidupan
berbangsa dan bernegara baik secara langsung maupun tidak langsung. Globalisasi
tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk
lebih mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.
Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan
suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak
positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan
budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai
nasionalisme bangsa.
Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama
yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan
nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa
memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.
Untuk memahami kaitan antara globalisasi dan
nasionalisme bangsa, maka makalah ini berusaha menjelaskan terlebih
dahulu mengenai pengertian nasionalisme, gambaran nasionalisme bangsa Indonesia
saat ini, serta pengaruh globalisasi.
b.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
nasionalisme?
2.
Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia
saat ini?
3.
Bagaimana pengaruh dari globalisasi
terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?
4.
Bagaimana cara menyikapi dampak
globalisasi terhadap nasionalisme?
c.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk menjabarkan pengertian dari
nasionalisme.
2.
Untuk menggambarkan wujud nasionalisme
Bangsa Indonesia saat ini.
3.
Untuk mengetahui pengaruh dari
globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.
4.
Untuk mengetahui cara menyikapi
dampak globalisasi terhadap nasionalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham (ajaran)
untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta kesadaran anggota dalam suatu
bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan,
dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.
Nasionalisme menurut pendapat
para ahli adalah sebagai berikut:
a.
Joseph
Ernest Renan mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok
individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan
kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri
dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan memiliki negara.
b.
Otto Bauer mengatakan
bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena
persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia
c.
Menurut Hans Kohn nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. dan
bangsa.
d.
Louis Snyder
mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi, sosial
dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah
timbulnya nasionalisme di Jepang.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah terhadap
tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan
untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan
sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan
ekonomi.
Jiwa
nasionalisme akan tumbuh di tengah masyarakat ketika ada sesuatu yang
mengganggu atau mengancam dirinya. Jiwa nasionalisme ini terjadi saat manusia
mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak berpindah-pindah. Saat
itu, tentu akan tumbuh naluri untuk mempertahankan negerinya, tempat hidupnya,
dan menggantungkan diri. Hal yang serupa juga tampak pada hewan. Saat ada
ancaman dari pihak luar yang hendak menyerang atau mengganggu mereka, maka
tumbuhlah semangat untuk dapat mempertahankan diri dari segala ancaman. Namun,
ketika suasanya sudah kembali aman, semangat itu akan menghilang.
B. Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat
Ini
Menurut James G.Kellas (1998: 4),
nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi. Seseorang yang memiliki jiwa
nasionalisme akan merasa menjadi bagian dari suatu bangsa. Walaupun orang
tersebut sedang berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang
kuat pada daerah asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Walaupun orang
tersebut sedang berada di luar negeri, tentu akan ada rasa memiliki terhadap
Negara Indonesia.
Nasionalisme Indonesia pada awalnya
muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan yang dilakukan oleh Jepang dan
Belanda dan penderitaan yang harus dirasakan akibat terjajah telah mampu
melahirkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan
hidup menjadi bangsa merdeka.
Diakui atau tidak saat ini semangat
nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. Semangat nasionalisme yang
dulu pernah berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah,
nampaknya kini telah sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.
Tak ada lagi semangat-semangat
nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia. Mereka seakan lupa akan perjuangan
para pahlawan-pahlawan bangsa yang telah mengorbankan harta benda dan nyawa
serta keluarga mereka. Sungguh besar jasa mereka, sungguh tinggi jiwa
nasionalisme mereka.
Hal ini sangat bertolak belakang
dengan kondisi bangsa Indonesia pada masa sekarang ini. Tidak ada lagi jiwa
nasionalis yang dapat ditunjukan kita, kita seakan malah menganggap remeh
mereka para pejuang yang telah berjasa kepada kita. Hal ini dapat kita lihat
dari perhatian pemrintah terhadap nasib para veteran . Kita terlalu sibuk
dengan kehidupan diri kita sendiri tanpa memikirkan nasib orang lain di sekitar
kita.
Semangat nasionalisme merupakan salah
satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman-ancaman ketahanan nasional sebagai dampak negatif globalisasi. Tanpa
adanya semangat nasionalisme, maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi
bangsa Indonesia. Tanpa adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa
Indonesia, maka akan dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah
kembali Indonesia. Tentu saja ini semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun
sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan hal itu. Hal terbaik yang
perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat nasionalisme untuk
bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam integritas kita sebagai
bangsa Indonesia.
C. Pengaruh Globalisasi terhadap
Nasionalisme Bangsa Indonesia
Salah satu faktor kuat yang terus
mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Globalisasi adalah
suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi
mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana
pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka
pandangan masyarakat secara global.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme
a.
Bidang Politik
Dari segi politik, globalisasi akan memberikan
pengaruh positif pada pemerintahan sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian terpenting dari suatu negara,
maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat
nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
b.
Bidang Ekonomi
Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
c.
Bidang sosial budaya
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola
berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.
Dampak negatif globalisasi terhadap nasionalisme
a.
Globalisasi dapat memberikan
pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat membawa perubahan yang baik
pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme
bangsa akan hilang.
b.
Dari globalisasi aspek ekonomi,
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia.
Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c.
Mayarakat kita khususnya anak muda
banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d.
Mengakibatkan adanya kesenjangan
sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas
dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e.
Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa
dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengaruh- pengaruh diatas memang
tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat
secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada
masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan
menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila
tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis
sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai
Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan
teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa
saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-
hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib
mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman
dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas
dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi
rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki
rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di
atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya.
Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
D. Cara Menyikapi Dampak Negatif
Globalisasi
Pada masa sekarang ini satu hal yang
perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga masyarakatnya.
Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah
salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat
ini memang bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam
dunia internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi
dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan
keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal
dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang
ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan
dikaruniai tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak
lepas dari mentalitas warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses
yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta menghentikan proses
globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka
kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi
globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari.
Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi , khususnya
dari pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk
menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :
·
Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
·
Menanamkan dan melaksanakan ajaran
agama dengan sebaik- baiknya.
·
Belajar tekun agar menjadi manusia
yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah.
·
Memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.
·
Menumbuhkan semangat nasionalisme
yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
·
Mempertimbangkan setiap perbuatan
agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
·
Menggunakan waktu dengan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
·
Bergaul dengan orang-orang yang
berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
·
Mewujudkan supremasi hukum,
menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil-
adilnya.
·
Selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah
antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat
mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan
kepribadian bangsa.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Nasionalisme adalah rasa cinta
terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong seseorang untuk membentuk kedaulatan
dan kesepakatan membentuk negara berdasar kebangsaan dan dijadikan
sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan
ekonomi.
Nasionalisme Indonesia muncul karena
adanya kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan yang dialami memunculkan
semangat untuk bersatu melawan segala bentuk pejajahan. Berdirinya Boedi Oetomo
(1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti
organisasi-organisasi nasional lainnya. Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme
diperteguh oleh semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan
kesatuan Indonesia.
Hal itu sangat bertolak belakang
dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Semangat nasionalisme bangsa
Indonesia semakin berkurang. Kita terlalu menganggap remeh mereka para pejuang
yang telah berjasa kepada kita. Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa
keterpurukan dalam dunia internasional.
Globalisasi berasal dari kata global
yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat bahwa
globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin
kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi
mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh
tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau bahkan hilang.
Dampak positif adanya globalisasi
adalah Adanya globalisasimenyebabkan pergeseran nilai dan sikap
masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan
yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya
globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat
lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya
cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi dampak globalisasi
terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk
menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu
membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten
adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat
ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang
lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa
persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala
bidang.
B. Saran
Globalisasi memang tidak bisa
dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif
lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan
mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi
kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah
begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk
tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
Daftar
Pustaka
Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta:Bumi Akasara.
Kohn,
Hans.1984.Nasionalisme Arti dan
Sejarahnya.Jakarta:Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasidanmodernisasi diakses pada 26 November 2015
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/
diakses pada 26 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar